Senin, 09 Agustus 2010

FENOMENA ARTIS DALAM PILKADA


Pada dasarnya manusia memiliki rasa ingin mencintai dan dicintai. Rasa mencintai dan dicintai ditimbulkan oleh perasaan dari dalam diri manusia untuk mencapai suatu cita-cita, keinginan dan harapan. Untuk menggapai cita-cita, keinginan dan harapan dapat terwujud apabila terjalin komunikasi yang baik dengan sesama. Sehingga dalam konteks Pilkada ini, seorang calon pemimpin ingin selalu dicintai dan mencintai masyarakat yang akan dipimpinnya demi terwujudnya cita-cita bersama menuju adil dan sejahtera. Seseorang atau kelompok masyarakat tentunya selalu mendambakan seorang pemimpin yang tegas, lugas, berwibawa, jujur, adil dan mencintai rakyatnya bahkan siap berkorban nyawa demi rakyat yang dipimpinnya.

Oleh karena itu demi meraih simpati massa dalam berpolitik, biasanya calon seorang pemimpin daerah harus bisa meyakinkan kepada masyarakat dengan menunjukan kemampuan dan keahiannya dalam memimpin. Namun itu saja tidaklah cukup, untuk mewujudkan semua itu ada beberapa tahapan yang lebih penting untuk ditempuh oleh calon seorang pemimpin daerah. Salah satunya dengan mengikuti ajang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang diselenggarakan dimasing-masing daerah pemilihan. Ajang Pilkada menjadi warna baru dalam perpolitikan di Indonesia. Sehingga calon pemimpin daerah yang akan maju dalam sajang Pilkada harus benar-benar bisa meyakinkan kemampuannya untuk memimpin dalam berbagai bidang. Serta mampu meningkatkan kesejahteraan dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Ada beberapa alasan yang mendorong seseorang untuk maju dalam ajang Pilkada, baik Pilkada Gubernur, Bupati maupun Wali Kota. Diantara alasan tersebut adalah bahwa mereka ingin membangun dan mengembangkan daerahnya dengan menjadi seorang pemimpin kepala daerah. Penyelenggaraan Pilkada diberbagai daerah di Indonesia selama ini, telah menjadi momen penting bagi sebagian kalangan untuk turut andil didalamnya, baik kalangan politisi, akademisi, pengusaha maupun kalangan artis. Kehadiran beberapa kalangan artis dalam berpolitik praktis, sudah dilakukan jauh hari sebelum ajang Pilkada berlangsung.

Ajang Pilkada dengan kandidat dari kalangan artis, telah menjadi warna baru dalam perpolitikan di Indonesia. Sehingga setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjadi seorang pemimpin daerah. Keberhasilan beberapa orang artis dalam memimpin suatu daerah, telah membawa angin segar bagi beberapa kalangan artis yang akan maju dalam ajang Pilkada, dari mulai penyanyi, bintang film/sinetron maupun bintang iklan. Mereka berbondong - bondong datang dan melamar ke partai - partai maupun maju melalui jalur perseorangan atau independen. Dengan harapan masyarakat mau menyampaikan aspirasi politiknya berdasarkan kemampuan dan kepopuleran yang dimilikinya.

Dunia Artis dan Politik

Dunia artis pada dasarnya memilki persamaan mendasar dengan dunia politik, kedua-duanya mengharapkan pengakuan dari masyarakat atau pemirsa. Dimana seorang artis dalam menyampaikan visi dan misinya lewat sebuah karya, yang kemudian berharap karya tersebut dapat diterima dengan baik dihati pemirsa atau penikmatnya. Sedangkan dunia politik penyampaian visi misinya melalui bentuk aspirasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat demi kemajuan daerah yang dipimpinnya.

Bagi dunia artis untuk meraih pengakuan dari pemirsa atau penikmatnya tersebut diperlukan suatu perjuangan panjang, karena pemirsa atau penikmat selalu menanti hasil karya-karya terbaru yang berkualitas. Karena dengan karya-karya yang berkualitas diharapkan pemirsa atau penikmat akan mengenang dan mengenal lebih jauh tentang sosok seniman idolanya. Namun selama ini dunia panggung politik banyak dikuasai dari kalangan akademisi atau pengusaha (bukan artis), yang mengandalkan kemampuannya dengan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat melalui bentuk aspirasi partai politik.

Dalam hal penentuan calon anggota legislatif, sekarang ini partai politik telah berubah haluan dengan menjadikan sebagian kalangan artis sebagai teman dalam berpolitik, dengan alasan bahwa kepopulerannya dapat meningkatkan jumlah raihan suara dalam Pemilu atau Pilkada. Dan itu telah dilakukan pada era tahun 80an dan 90an ketika Rhoma Irama terpilih menjadi anggota legislatif dari PPP dan Golkar. Maka dari itulah sekarang muncul berbagai fenomena artis untuk berpolitik, dari menjadi anggota legislatif hingga menjadi kepala daerah.

Kehadiran berbagai partai politik di Indonesia selama ini telah menjadi inspirasi bagi sebagian kalangan artis untuk andil didalamnya. Setiap partai politik memiliki visi, misi dan basis massa yang berbeda, sehingga seseorang artis yang akan terjun dalam dunia politik telah memikirkan di partai mana ia akan berlabuh. Seperti keputusan seorang artis untuk menjadi calom pemimpin didaerahnya tentunya telah dipikirkan secara matang, dengan kepopuleran yang ia miliki selama ini menjadi pendorong dan semangat untuk meraih keberhasilan. Karena jalinan komunikasi dengan pemirsa atau penikmat lewat karya-karyanya telah terjalin dengan baik.

Salah satu contoh adalah H. Rano Karno yang terkenal sebagai bintang film, iklan dan sinetron, telah berhasil menyakinkan kepada pemirsa lewat sinetron ”Si Doel Anak Sekolahan” dengan raihan jumlah pemirsa terbanyak saat itu. Dengan kepopuleran tersebut menjadi ”senjata” ampuh dalam kampanye Pilkada. Hasilnya adalah bahawa beliau seorang artis yang pertama menjadi pemimpin kepala daerah sebagai wakil Bupati Tanggerang Jawa Barat. Dampak dari keberhasilan tersebut menjadi acuan sekaligus barometer bagi partai-partai politik untuk menjadikan artis sebagai ”dagangan” yang layak untuk dijual kepopulerannya kepada masyarakat.

Jejak kesuksesan seorang artis dalam memimpin daerah, kemudian diikuti H. Dede ”Macan” Yusuf yang terpilih sebagai wakil Gubernur Jawa Barat. Keberhasilan H. Rano Karno sebagai pemain film/sinetron dan bintang iklan dan Dede ”Macan” Yusuf yang sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR RI, pemain film/sinetron dan bintang iklan, telah menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sesama artis untuk maju dalam ajang Pilkada. Dengan harapan mereka dapat mengikuti jejak sukses artis-artis sebelumnya.

Masyarakat hanya berharap siapapun pemimpinnya yang terpilih khususnya dari kalangan artis. Diharapkan agar mampu membangun dan mengembangkan daerah yang dipimpinnya sesuai dengan janji yang pernah terucap pada saat kampanye.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar